Salam,
Banyak kritik terhadap pemerintah, bahwa mereka tidak bisa berpihak kepada rakyat, karena "penjara" IMF,Bank Dunia dan WTO. Setidaknya hal ini yang sering disampaikan pengamat ekonomi dari kelompok Indonesia Bangkit. Juga ada buku, cebagai contoh, tulisan Ishak Rafick, yang mantan wartawan SWA, berjudul: Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia. Sebuah Investigasi Mafia Ekonomi dan Jalan Baru Membangun Indonesia, yang mengakat tajam ihwal ini.
Karenanya pada 4 Januari 2008 2008 lalu PRESS TALK merekam gambar menampilkan Fuad Bawazier, mantan Menkeu, Ichsanudin Noorsy, dari Indonesia Bangkit, Alif. H. Gaffar dari GNM3, sebagai tamu, dengan topik Menyigi Kesejahteraan Rakyat Menuju Masyarakat madani. Pekan ini topik ini mulai diputar; Senin pukul 23.00, Rabu pukul 17.00 di QTV dan Jumat pukul 14.00 di SWARA.
Ada pertanyaan yang membuat kaget Fuad, rekening Pajak Bumi dan Bangunan pernah atas namanya, sebelum masuk ke kas negara? Ada ungkapan dari Alif: Kekuasaan hanya untuk untuk kekuasaan, tidak pernah untuk rakyat. begitu sebuah rezim bekuasa, ia cenderung mempertahankan kekuasaannya itu, jika perlu mengorbankan kepentingan rakyat, demi kekuasaannya itu - - agaknya inilah yang lebih sering kita hadapi.
"Presiden hanya boneka ekonomi," ujar Fuad Bawazier. Jika memang presiden boneka ekonomi, lalu siapa yang memainkan boneka itu? Simak di PRESS TALK, Wadah Orang Media dan Orang yang Ditulis Media Bicara. Menuju masyarakat madani, jika acuannya hari ini, kian jauh panggang dari api.
wassalam,
iwanpiliang.blogspot.com
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar