statistic: RE: [mediacare] Menuju RIS yang bukan Otoda

Sabtu, 19 Januari 2008

RE: [mediacare] Menuju RIS yang bukan Otoda

Om Mahar menarik sekali istilah anda: MENUJU RIS YANG BUKAN OTODA...! RIS itu apakah bukan nama lain dari negara federasi...., kayak tipikal negara AS kini?......Indonesia dulu khan pernah terapkan model kayak begitu...., tapi justru timbulkan tarik-menarik kepentingan antara pusat dgn negara bagian...... ! Yang akibatnya negara bagian merasa political interest-nya gak diperhatikan lalu mau melepaskan diri perserikatan (federasi)...! Masalah otoda di indonesia ini kata seorang kenalan (seorang penatar masalah otoda) banyak kekonyolan...! Sebagian besar kepala daerah dan anggota legislatif di daerah tidak paham perundangan/peraturan tentang otoda....! Lucunya juga ada banyak anggota legislatif tidak mengerti istilah desentralisasi dan desentralisasi....! Lucu ya om....!

Patricia

mahar prastowo effendy,mpa wrote:
> bahkan, penerapan otoda sekarang ini kelewatan, bisa mengancam disintegrasi bangsa, apalagi didukung dengan berbagai sarana pelampiasan kekecewaan seperti digelarnya kompetisi sepak bola nasional, meskipun itu bagus, karena dengan melokalisir terjadinya kekerasan di stadion, telah menyelamatkan fasum dan fasos lainnya. karena itu, selagi penerapan otoda masih seperti sekarang ini, perbanyak saja stadion...untuk menciptakan gladiator-gladiator . reformasi dan otoda yang loss control sama sekali tidak mirip atau mengarah ke federalism, bukan tercipta suasana pendelegasian tugas pusat ke daerah, tapi lebih ke pemerataan KKN hingga tingkat daerah. hm...jangan- jangan kalau mau melihat model yang mendekati sistem federal ya di Bali, federasi Australia... .negara bagian paling buncit.... edi santoso <santosodi@yahoo. co.id> wrote: sekedar meluruskan: sebelumnya itu hanya wacana untuk membentuk model negara
federal, setelahnya karena banyak yg kontra karena menolak wacana federal makan AR hanya bilang menutup wacana negara federal. Faktanya: otonomi daerah yg berlaku sekarang juga modelnya mirip negara federal. salam anti oknum jenderal TNI santo Bagus Gedeetana <bgetana@yahoo. com> wrote: Sebelum dia naik jadi ketua MPR dia paling lantang mencetuskan dan akan merubah Indonesia
> menjadi negara federal, begitu naik jadi ketua MPR dia yang pertama mengatakan Indonesia tidak cocok jadi federal. Salam, Bagus IrwanK <irwank2k6@gmail. com> wrote: Mbak-e, Saya memang pendukung AR.. tetapi tidak keberatan kalau dia harus dihukum karena kesalahan yang diperbuatnya. . Insya Allah saya bukan blind follower beliau.. yang benar-salah pokoknya AR paling hebat dsb.. dia juga manusia biasa.. yang bisa salah.. Tapi paling tidak apa yang dilakukannya (mis: menentang MNC asing mengeruk kekayaan alam Indonesia) patut didukung.. Kalaupun ada yang disakiti karena tidak naiknya Mega jadi Presiden 1999, ya itu resiko dia sebagai penggagas Poros Tengah.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
> Bosan dengan spam? Mel
> Yahoo! memiliki perlindungan spam yang terbaik http://my.mail. yahoo.com/
>

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com